INDOTRANS.WEB.ID — Di tengah memanasnya konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja, pemerintah Indonesia memastikan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, dalam pernyataan resmi pada Minggu (27/7/2025).
“Berdasarkan pemantauan dan komunikasi dengan berbagai pihak, tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban konflik bersenjata tersebut,” ujar Judha.
Menurutnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama dengan KBRI Phnom Penh dan KBRI Bangkok terus melakukan pemantauan intensif atas konflik yang terjadi di wilayah perbatasan. Tepatnya di Provinsi Oddar Meanchey (Kamboja) dan Provinsi Ubon Ratchathani, Si Sa Ket, serta Surin (Thailand).
Sebagai langkah pencegahan, kedua kedutaan telah mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh WNI. Mereka diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari perjalanan ke area konflik.
Lebih lanjut, WNI yang berada di dekat lokasi konflik juga diminta untuk memantau perkembangan situasi melalui media dan otoritas setempat. Jika menghadapi keadaan darurat, mereka diminta segera melapor diri dan menghubungi hotline kedutaan besar terdekat.
🔎 Indotrans Insight:
Meskipun situasi di perbatasan Thailand-Kamboja sempat memanas, respons cepat dari Kemenlu patut diapresiasi. Langkah proaktif seperti pemantauan langsung dan penyebaran imbauan penting bisa menjadi kunci keselamatan WNI di luar negeri.
Namun, situasi ini juga mengingatkan pentingnya lapor diri bagi WNI yang tinggal atau berkunjung ke luar negeri. Dalam kondisi krisis, data lapor diri memudahkan pemerintah memberi perlindungan maksimal.
(S.S)
Sumber: Tirto.id