Jakarta, 30 Juli 2025 — Kabar menggembirakan datang dari sektor kesehatan nasional. Pemerintah Indonesia resmi menggandeng perusahaan teknologi medis global, Philips, untuk mengembangkan sistem bedah minim invasif berbasis citra canggih.
Kerja sama ini dilakukan melalui program SIHREN (Strengthening Indonesia’s Healthcare Referral Network). Program tersebut juga mendapat dukungan dari Bank Dunia dan lembaga pembiayaan global lainnya.
🎯 Mengapa ini penting?
Saat ini, penyakit jantung, stroke, dan kanker menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, transformasi layanan kesehatan menjadi sangat mendesak.
Melalui kerja sama ini, Philips akan menghadirkan platform Azurion ke seluruh rumah sakit rujukan di 38 provinsi. Teknologi ini memungkinkan tindakan medis dengan luka minimal, proses cepat, dan pemulihan yang lebih baik.
Sebagai hasilnya, pasien akan mendapatkan layanan yang lebih efisien dan aman. Selain itu, kualitas pengobatan juga akan meningkat secara signifikan.
CEO Philips, Roy Jakobs, menyatakan bahwa pihaknya sangat bangga dipercaya oleh Indonesia. Ia menekankan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari misi global mereka untuk memperluas akses layanan kesehatan.
Tak hanya itu, Presiden Direktur Philips Indonesia, Astri R. Dharmawan, juga menambahkan bahwa pelatihan tenaga medis lokal akan menjadi prioritas. Menurutnya, pemerataan akses layanan kesehatan modern harus dimulai dari kesiapan SDM.
💡 Perlu diketahui: Studi menunjukkan bahwa bedah minim invasif mengurangi masa rawat inap, rasa sakit pascaoperasi, serta mempercepat pemulihan pasien.
📎 Indotrans Insight
Kerja sama ini bukan hanya sebatas pengadaan teknologi. Ini adalah awal dari loncatan besar dalam sistem kesehatan nasional. Indonesia sedang menuju masa depan di mana layanan medis modern tersedia untuk semua.
(S.S/RED)
Sumber: philips.com
