Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Hampir Terpecahkan! Polisi Sudah Kantongi Motif dan Penyebabnya, Kapan Dibuka ke Publik?

Indotrans.web.id | Jakarta – Tiga pekan penyelidikan intensif akhirnya mulai membuahkan hasil. Polisi dikabarkan telah mengantongi penyebab hingga motif kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar indekosnya, Menteng, Jakarta Pusat.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, usai mengikuti paparan hasil penyelidikan di Mapolda Metro Jaya pada Senin (28/7/2025).

“Kami ditunjukkan hasil autopsi, prosedurnya lengkap dan transparan. Penyebab kematiannya sudah jelas,” ujar Anam.

Menurutnya, hasil autopsi yang diterima sudah mampu memetakan kondisi luar dan dalam korban secara detail. Pihak kepolisian juga memastikan bahwa proses autopsi berjalan sesuai dengan standar dan prosedur medis yang ketat.

Tak hanya itu, polisi juga telah menguak motif di balik kematian Arya, berkat barang bukti yang dikumpulkan dari rekaman CCTV, jejak digital komunikasi, dan keterangan para saksi.

“Hari ini peristiwanya makin terang. Penyebabnya juga sudah jelas. Sekarang tinggal diumumkan oleh Polda Metro,” ungkapnya.

Ketika ditanya mengapa hasil penyidikan belum diumumkan ke publik, Anam menegaskan bahwa kompleksitas kasus membuat proses analisis harus dilakukan secara sangat hati-hati.

“Banyak aspek yang didalami, termasuk latar belakang korban, kondisi TKP, hingga aspek psikologis. Setiap hari ada perkembangan,” tambahnya.

Arya ditemukan meninggal dengan kepala terlakban, namun tidak ada tanda kekerasan atau barang yang hilang. Kondisi ini sempat menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat: bunuh diri, atau ada pihak lain yang terlibat?

Menurut informasi yang beredar, hasil lengkap penyelidikan ini akan dirilis secara resmi oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Selasa (29/7/2025).

🔎 Indotrans Insight

Kasus Arya Daru: Misteri yang Menuntut Transparansi

Kematian diplomat Arya Daru bukan sekadar tragedi biasa. Ditemukan dalam kondisi janggal tanpa kekerasan fisik, tapi kepala terlakban, kasus ini memunculkan banyak tanda tanya.

Kini polisi mengklaim telah mengantongi motif dan penyebabnya. Namun, publik menunggu lebih dari sekadar janji — mereka menuntut kejelasan dan keterbukaan.

Jika kepercayaan masyarakat ingin dijaga, saatnya kebenaran dibuka, bukan disimpan.

(G.S)

Sumber: beritanasional.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *