Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengajak industri telekomunikasi untuk terus memanfaatkan teknologi terbaru dalam meningkatkan layanan dan mempercepat transformasi digital di Indonesia. Langkah ini, menurutnya, penting agar sektor telekomunikasi bisa bersaing di era digital yang terus berkembang.
“Pemanfaatan teknologi baru, seperti Internet of Things (IoT), sangat penting untuk memaksimalkan transformasi digital. Kami berharap Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (MASTEL) dapat berperan aktif dalam mendorong penggunaan teknologi canggih ini,” kata Budi Arie, Jumat (13/10/2024).
Pernyataan ini disampaikan Budi dalam Musyawarah Nasional ke-11 MASTEL di Jakarta Selatan. Ia mencontohkan inovasi dari startup Iotic asal Inggris, yang menawarkan protokol komunikasi yang efektif dan berbiaya rendah, serta Axelio dari Amerika Serikat yang mengembangkan edge computing dengan peningkatan jaringan. Selain itu, Satelion dari Spanyol memperkenalkan penggunaan konstelasi satelit sebagai pengganti menara seluler, memungkinkan perangkat IoT berfungsi tanpa penyesuaian perangkat keras.
Budi menegaskan bahwa inovasi teknologi ini membuka peluang besar untuk meningkatkan layanan telekomunikasi di Indonesia. “Teknologi masa depan harus dilihat sebagai peluang yang besar untuk kemajuan sektor telekomunikasi nasional,” tambahnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika juga telah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045, sebuah peta jalan kebijakan untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia. Dokumen ini mencakup berbagai strategi, termasuk pemerataan konektivitas, penguatan ekosistem keamanan siber, dan perlindungan privasi data.
Budi Arie menutup dengan optimisme, meminta semua pihak mendukung terwujudnya “Indonesia Emas 2045” melalui inovasi dan kerja sama di bidang digital. “Dengan optimisme dan kerja keras, kita yakin Indonesia Emas 2045 bisa tercapai,” tegasnya.
Berita ini disusun berdasarkan adaptasi dari sumber asli ANTARA dengan penghargaan terhadap karya aslinya.
(Red)