Jakarta, Indotrans.web.id β Dunia diramaikan dengan langkah mengejutkan Indonesia yang resmi menandatangani kontrak pembelian 48 jet tempur siluman generasi kelima KAAN dari Turkish Aerospace Industries (TAI). Meski masih dalam tahap pengembangan, jet ini langsung diborong senilai USD 10 miliar atau sekitar Rp160 triliun, menjadikan Indonesia pelanggan internasional pertama!
π« Penandatanganan dilakukan dalam ajang IDEF 2025, disaksikan oleh petinggi kedua negara. Kontrak ini juga mencakup transfer teknologi dan kerja sama produksi, membuka peluang besar bagi industri pertahanan dalam negeri.
TAI mengonfirmasi bahwa pengiriman akan berlangsung hingga 2035. Mesin TF35000 tetap akan diproduksi di Turki, namun komponen lainnya akan dirakit bersama industri lokal di Indonesia.
βIni bukan sekadar pembelian, tapi langkah strategis untuk kemandirian industri pertahanan nasional,β ujar perwakilan Kementerian Pertahanan RI.
Kekuatan Udara Indonesia Bertambah: KAAN, Rafale, dan KF-21!
Jet tempur KAAN akan melengkapi kekuatan udara RI yang sebelumnya telah memesan:
-
42 unit Rafale dari Prancis (kontrak USD 8,1 miliar),
-
Program KF-21 Boramae bersama Korea Selatan yang telah diperbarui Juni 2025.
Enam Rafale dijadwalkan tiba akhir 2026, sementara pengiriman KF-21 dimulai 2026. Indonesia bahkan telah menyepakati kontribusi baru senilai KRW 600 miliar (USD 431 juta).
π Dengan tiga lini jet tempur modern ini, Indonesia menargetkan menjadi kekuatan udara dominan di Asia Tenggara pada dekade 2030-an.
Indotrans Insight π
Langkah strategis Indonesia dalam membeli jet tempur dari tiga negara berbeda (Turki, Prancis, dan Korea Selatan) menunjukkan pendekatan geopolitik yang cerdas dan tak tergantung pada satu pihak saja. Jika dikelola dengan baik, Indonesia akan menjadi negara dengan sistem pertahanan udara paling modern di ASEAN.
(S.S/RED)
Sumber: shephardmedia.com