Hari Terakhir Kwik Kian Gie: Masih Pegang Koran, Tak Lelah Menyerap Informasi!

Jakarta, Indotrans.web.id – Indonesia kehilangan salah satu tokoh ekonomi paling berpengaruh. Kwik Kian Gie, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, menghembuskan napas terakhir pada usia 90 tahun, Senin malam, 28 Juli 2025.

Meninggal karena faktor usia, Kwik masih sempat menikmati aktivitas rutinnya: membaca koran cetak. Bahkan, menurut sang putri bungsu, Kwik Ing Lan, sang ayah tetap memilih media kertas hingga akhir hayatnya. “Masih baca koran sampai hari terakhir, harus yang kertas, bukan elektronik,” ujarnya di Rumah Duka Sentosa, Jakarta.

Meski kesehatannya menurun beberapa bulan terakhir, Kwik tetap aktif berdialog, terutama dengan cucu-cucunya, yang menyukai topik-topik diskusi khas sang kakek. “Kayaknya dia tahu aja mau bahas apa. Cucu-cucunya paling senang ngobrol,” ujar Ing Lan dengan mata berkaca-kaca.

Jenazah Kwik disemayamkan hingga Rabu, dan akan dikremasi secara tertutup pada Kamis, 31 Juli. Beberapa tokoh nasional turut mengirimkan karangan bunga duka cita, seperti Presiden Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935, perjalanan hidup Kwik begitu berwarna, mulai dari belajar ekonomi di Belanda, mengenal Sumitro Djojohadikusumo (ayah Prabowo), hingga menjabat di era Gus Dur dan Megawati. Ia bahkan pernah menolak kebijakan SKL BLBI yang kontroversial, menunjukkan sikap idealismenya hingga akhir.


📌 Indotrans Insight (Versi Pendek):

Kwik Kian Gie wafat di usia 90 tahun dalam damai. Di hari-hari terakhirnya, ia masih mengikuti berita dan membaca koran fisik. Sosok intelektual yang tetap tajam, hangat, dan penuh prinsip hingga titik akhir

(S.S)

Sumber: Tempo.co

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *