JAKARTA, Indotrans.web.id – Kabar gembira bagi para pendidik di seluruh Indonesia! Dalam rangka peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan tiga kebijakan strategis untuk guru. Langkah ini mendapat apresiasi tinggi dari DPR RI.
Program tersebut diumumkan oleh Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dan langsung mendapat sambutan positif dari Hetifah Sjaifudian, Ketua Komisi X DPR RI.
“Langkah ini menunjukkan keberpihakan nyata terhadap para pendidik, khususnya mereka yang belum memiliki status kepegawaian yang pasti atau kualifikasi akademik memadai,” ujar Hetifah, Kamis (7/8/2025) di Jakarta.
Tiga Program Utama
Berikut tiga program unggulan yang diluncurkan:
-
Insentif bagi 341.248 guru non-ASN yang belum bersertifikasi.
-
Subsidi upah untuk 253.407 pendidik PAUD non-formal.
-
Beasiswa afirmatif bagi 12.500 guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S-1 atau D-4.
Menurut Hetifah, program ini bukan hanya bersifat simbolis, tetapi juga menunjukkan komitmen serius pemerintah terhadap kualitas pendidikan nasional.
Sejalan dengan Visi Asta Cita
Kebijakan ini juga dinilai selaras dengan visi Asta Cita keempat: membangun manusia unggul melalui pendidikan. Dukungan seperti ini sangat dibutuhkan, terutama oleh guru-guru di daerah terpencil.
Sistem Baru Penyaluran Tunjangan
Hetifah turut mengapresiasi perubahan sistem pencairan tunjangan guru. Kini, tunjangan disalurkan langsung ke rekening guru, sehingga lebih transparan dan efisien.
“Ini adalah langkah penting dalam memperbaiki tata kelola pendidikan nasional,” jelasnya.
Terima Kasih untuk Guru
Di akhir pernyataannya, Hetifah menyampaikan terima kasih atas dedikasi para guru.
“Guru adalah fondasi utama pendidikan. Terima kasih atas pengabdian luar biasa. Mari kita bangun pendidikan yang inklusif dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.”
(S.S/RED)
