Deli Serdang – Indotrans.web.id.
Ditengah keinginan Pemerintah Baru Presiden Prabowo Subianto untuk menghindari pengeluaran anggaran yang tidak perlu dan tidak efisien
Presiden Prabowo meminta mencetuskan harapan nya pada pertemuannya dengan jajaran Kabinetnya pada 23/ 10- 2024 .
Dia perintahkan ,agar semua instansi melakukan perubahan mindset yang lalu, dan sekarang , semua aparat pemerintah dari samping kedaerah harus sejalan dengan program nya , yakni pengurangan study banding dan perjalanan dinas yang tidak perlu , dan meminta semua aparat dibawahnya, dapat memangkas biaya – biaya perjalanan dinas yang tidak perlu .
Namun harapan itu seolah – olah jauh panggang dari api , terlihat dari perilaku pejabat di Dinas Kesehatan Kab Deli Serdang , yang melakukan studi banding dan melakukan program Bimtek Ke Jogjakarta dengan anggaran biaya kurang lebih Rp 11 ,5 juta / orang.
Hal ini di sampaikan pegiat muda Anti Korupsi Gom Sirait kepada media indotrans.web.id Senin (4/11- 2024 )di Deli Serdang .
Menurut Gom , Teti Keliat selaku Sekdis Dinas Kesehatan Deli Serdang , diduga dengan sengaja membengkak kan biaya bimtek tersebut sampai Rp 11,500,000/ orang , dan menggunakan jabatannya , meminta para Ka Puskesmas dan KTU, berikut bendahara puskesmas untuk mengikuti program studi banding dan bimtek ke Jogjakarta ungkap Gom kepada Indotrans.web.Id
Informasinya Gom didapatkan dari para peserta yang ikut studi banding , tanpa menyebutkan siapa namanya , ungkapnya kepada wartawan
Lebih lanjut diterangkan , Teti Keliat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kab Deli Serdang pada saat acara ADINKes ( asosiasi dinas kesehatan seluruh Indonesia)mengajak 9 kepala puskesmas untuk studi banding, padahal kegiatan ini di anggap sebagai pemborosan , dan tidak masuk akal , dan menjadi perbincangan hangat dikalangan ASN Dinas Kesehatan Kab. Deli Serdang .
Ditempat berbeda salah seorang ASN menyampaikan hal yang sama, lebih membingungkan mereka kegiatan ADINKES ini berbarengan dengan studi banding sehingga biayanya menjadi nambah , sehingga sebahagian besar ASN Dinas Kesehatan Kab. Delie Serdang menengarai biaya tersebut sebagai bagian dari pungli terselubung ungkap ASN ini kepada media .
Lebih lanjut disebutkan nya biaya yang dibiayai puskesmas kepada Teti Keliat , sebanyak 34 puskesmas x 2 orang ( kapus+ KTU) ,
Ketika acara ADINKES, puskesmas di suruh juga selama 3 hari mengikuti nya , namun biayanya sudah 11 juta , yang menurut puskesmas ditengarai sangat berlebihan , sehingga yang ikut hanya 9 puskesmas katanya seraya meminta namanya dirahasiakan
Menurut nya anggaran untuk kegiatan tersebut tidak ada , sehingga memanfaatkan dana JKN untuk mendahulukan nya
” lagian untuk apa jauh – jauh ke Jogjakarta untuk bimtek, Di Kota Medan sudah sangat bagus ” urainya
Pengumpulan dana untuk bimtek ini dilakukan Ibu dr Devi Tarigan , namun disebabkan keperluannya yang kurang bermanfaat , kegiatan sebajagian besar menolaknya , karena acara tersebut dianggap hanya membuang buang dana saja dan tak tepat sasaran
Adapun nama nama kepala puskesmas yang berangkat yaitu dr Juana,dr Henny, Drg Sri, dr Ineng ,Dr Marsella, Dr Ruriko,dr Riau ati,dr Ade, papar nya
( Tim,)