Beras Mahal Menghantam Rakyat, Bulog Simpan Jutaan Ton yang Mulai Bau

Deli Serdang, Indotrans .Web.Id.//- Selasa (9/9/2025) – Mantan ketua umum PB Tako dan Pengamat politik dan ekonomi senior Sahala Ben Pasaribu dalam unggahannya di fesbuknya mengatakan, Waduhh… ternyata jutaan ton beras ada di gudang Bulog,bahkan sebagain sudah bau apek, cuitnya dalam tulisan, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Kenaikan harga beras kembali menjadi sorotan pedih bagi rakyat Indonesia, terutama bagi mereka yang hidup di bawah tekanan ekonomi. Harga beras yang mahal membuat banyak keluarga kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Namun, yang lebih memicu tanda tanya besar adalah laporan bahwa BULOG (Badan Urusan Logistik) menyimpan jutaan ton beras – sebagian di antaranya dilaporkan mulai mengalami masalah kualitas, bahkan dikatakan mulai bau.

Kontrasnya sangat tajam. Di satu sisi, rakyat berjuang membeli beras dengan harga yang memberatkan kantong mereka. Di sisi lain, ada lembaga yang seharusnya menjadi penjaga ketersediaan pangan ini menyimpan stok dalam jumlah besar yang tidak kunjung dimanfaatkan secara optimal. Pertanyaan besar muncul: mengapa beras yang disimpan tidak disalurkan untuk menstabilkan harga dan membantu masyarakat yang membutuhkan?

Ketersediaan beras yang cukup seharusnya menjadi pilar stabilitas harga dan ketahanan pangan. Namun, jika stok yang ada tidak dikelola dengan baik dan malah menimbulkan masalah kwalitas, ini menunjukkan adanya kesenjangan serius antara kebijakan dan kebutuhan nyata rakyat.

Rakyat yang susah mencari beras dengan harga terjangkau layak mendapatkan jawaban dan solusi konkret.

Apakah BULOG telah optimal dalam menjalankan tugasnya menjaga stabilitas pangan dan membantu masyarakat? Publik menanti transparansi dan tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini. Harga beras mahal tidak boleh menjadi beban berat yang berkepanjangan bagi rakyat, sementara solusi ada tapi tidak kunjung efektif diimplementasikan.

Rakyat membutuhkan kepastian pangan yang terjangkau; mereka tidak membutuhkan beras yang tersimpan dalam jumlah besar namun tidak bermanfaat bagi mereka yang kelaparan. Ini saatnya untuk evaluasi serius dan aksi nyata demi kesejahteraan bersama. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *