JAKARTA – Pengamat politik Ray Rangkuti memprediksi Presiden Prabowo Subianto tidak akan melakukan reshuffle kabinet pada tahun 2025. Menurutnya, Prabowo memilih menjaga stabilitas politik ketimbang memicu kegaduhan di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi negara.
“Sampai tahun 2025 saya kira tidak akan ada reshuffle. Kalau pun ada, mungkin baru dilakukan pada 2026 ke atas,” ujar Ray dalam program Kompas Petang, Rabu (7/8/2025).
Ray menegaskan, alasan utama Prabowo menahan diri adalah demi menghindari keributan politik. “Bagaimanapun reshuffle sedikit banyak akan menimbulkan keriuhan politik. Karena itu, Prabowo nampaknya fokus menjaga suasana kondusif sambil menyelesaikan berbagai persoalan nasional,” jelasnya.
Selain itu, Ray menilai strategi politik Prabowo adalah mempersolid kekuatan politik formal yang telah terbentuk. “Dugaan saya, sampai akhir 2025, reshuffle tidak akan terjadi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menuturkan bahwa Presiden menilai jajaran kabinet saat ini sangat solid. “Beliau mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota kabinet yang telah bekerja keras, sepenuh hati, dan saling bersinergi antar kementerian,” kata Hasan.
Hasan pun menganggap wajar jika isu reshuffle muncul di publik. Namun, ia menegaskan tidak ada tanda-tanda perombakan dalam waktu dekat.
(S.S/RED)