Medan, Indotrans.web.id || Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) menggelar sarasehan bersama wartawan unit kejaksaan di Aula lantai III Gedung Kejatisu, Jalan Jenderal AH Nasution, Kota Medan. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antara penegak hukum dan media untuk membangun komunikasi terbuka, akuntabel, dan objektif dalam peliputan informasi hukum kepada publik.
Forum Diskusi Terbuka: Sinergi Kejatisu dan Wartawan Sumut
Sarasehan ini dihadiri berbagai organisasi media, seperti FORWAKA Sumut, FORWAKUM, SMSI Sumut, IMO, serta jurnalis dari platform digital dan elektronik. Kajati Sumut, Dr. Harli Siregar, SH, MH, menegaskan pentingnya hubungan sinergis antara kejaksaan dan pers agar informasi hukum tidak simpang siur.
“Media adalah jembatan ke masyarakat. Kami ingin komunikasi dua arah yang sehat, tetap menjunjung asas praduga tak bersalah,” tegas Harli.
Evaluasi Internal & Keterbukaan
Harli juga berkomitmen mengevaluasi kebijakan internal yang menghambat kebebasan pers. Ia memastikan ruang kritik dari jurnalis akan tetap dibuka, demi semangat transparansi lembaga penegak hukum. Wartawan senior yang hadir menyambut baik hal ini.
“Semoga ini bukan hanya seremonial, tetapi langkah nyata untuk komunikasi lebih baik antara Kejaksaan dan wartawan,” ucapnya.
Ketua FORWAKA Sumut, Irfandi, menyatakan bahwa kepengurusan baru akan fokus memperkuat sinergi peliputan bersama Kejatisu. Menurutnya, pertemuan ini mencerminkan tekad membangun transparansi dan akuntabilitas terhadap masyarakat.
Media dan Transparansi Hukum
Kejatisu menyoroti pentingnya peran media dalam mendukung proses hukum yang transparan. Harli Siregar memastikan akan membuka ruang diskusi, forum komunikasi, serta akses informasi sesuai aturan yang berlaku.
Acara ditutup dengan sesi ramah tamah dan foto bersama, sebagai simbol komitmen Kejatisu dan wartawan dalam membangun Sumatera Utara yang adil, terbuka, dan bermartabat.
Indotrans Insight
📌 Mengapa Sinergi Ini Penting?
Hubungan media dan kejaksaan menentukan kualitas informasi publik tentang proses hukum. Tanpa sinergi, penyebaran berita rawan bias dan tidak transparan.
📌 Apa Harapan Ke Depan?
Transparansi, akses informasi terbuka, dan perlindungan terhadap wartawan saat meliput kasus-kasus sensitif menjadi target perbaikan bersama.